Selasa, 21 Januari 2014

City Sanctuary: Taman Sari Royal Heritage Spa

Pernah gak sih ngerasain badan capek banget, sampai pengen nangis tapi gak keluar air mata? Kalau aku sering banget kayak gitu. Haha. Gak dilebih-lebihin… kadang kalau sampai di kamar selepas pulang kantor, mau nangiiiiis rasanya karena badan dari ujung kepala sampai ujung kaki rasanya gak enak semua. Sebenernya sih kalau udah gitu, aku lumayan agak seneng *agak kelainan jiwa, memang*, karena artinya I will have a spa session, or at least full body massage session.

Beberapa waktu lalu aku udah pernah nulis tentang Martha Tilaar Spa karena biasanya memang aku pergi spa kesana. Nah, tapi kemarin hari Selasa minggu lalu (pas tanggal merah), aku tergoda untuk mencoba tempat spa baru. Taman Sari Royal Spa by Mustika Ratu.

Aku datang kesana bersama dua orang rekan kerjaku yang ternyata punya keluhan sama seperti aku, badan sakit semua sampai mau nangis karena kelamaan kerja. Haha. Kebetulan juga mereka mau pulang kampung ke negara mereka, makanya sekalian sesi rileksasi badan ini digunakan sebagai kesempatan untuk bikin kece badan sebelum ketemu pacar masing-masing.

Kami bertiga pergi ke Taman Sari Royal Heritage Spa yang ada di Jl. KH Wahid Hasyim. Tempat nya gampang dicari dan cukup strategis. Gedung nya bernuansa Jawa keraton Jawa gitu dan hal itu cukup eksotis buat dua orang rekan kerja ku yang bukan orang Indonesia.


Ini adalah foyer dari Taman Sari Royal Spa. Have I told you kalau dua orang temanku yang aku ajak adalah orang China asli? Mereka impressed banget sama dekorasi menjelang imlek yang diletakkan di area foyer. Komen dari mereka: Jawa sama China itu ternyata lumayan akur ya, kombinasi nya bagus. Haha.


Sambil memilih treatment mana yang mau kita ambil, kita disuguhi minuman sari asam jawa. Syumpeeee…. asem banget. Enaknya minuman ini hangat, cuma asem nya bikin merem melek. I thought it was ginger and it would be 1000 times better kalau memang warm ginger yang disajikan saat itu :-D

Setelah keaseman minum sari asam jawa dan rusuh sana-sini pilih treatment mana yang mau kita ambil, akhirnya diputuskan kalau hari itu kita mau ambil Ala Carte Spa Treatment. Jadi kita gak ambil paket yang biasanya udah gabungan treatment massage, lulur, mandi rempah, etc. Aku dan dua temanku kompak ambil treatment Taman Sari Massage. Konon, Taman Sari Massage adalah signature massage treatment dari Taman Sari Royal Spa. Harga treatment ini adalah IDR 415.000 untuk 90 menit sesi pijat.




And here's the treatment chamber. Haha. Waktu masuk, pikiran pertamaku adalah: Kecil banget!!! Tapi walaupun kecil masih cukup convenient sih. Ada standard message table dan satu bathub standard di balik tirai untuk mandi setelah perawatan.

Treatment dimulai dengan prosedur standard, rendam kaki dengan air hangat. setelah itu langsung deh massage full selama 90 menit. Don't ask me what happen during that 90 minutes, saya bobo pules kayak zombie gak tidur 100 taun :-D

The massage it self was not bad at all. Dengan sedikit panduan, si mbak therapist bisa kasih pressure yang pas dan 'betulin' bagian-bagian yang gak berws di badanku waktu itu. 90 minutes seems to be long, while actually it was not at all! Apalagi kalo ketiduran. Rasanya kayak baru dipijet bentar dipunggung, terus dibangunin dan disuruh balik badan, dipijet lagi, and dibangunin lagi sambil dibilangin kalo massage nya udah selesai.


Amenities nya cukup simple… terlampau agak simple malah. Hehehe.



Sehabis massage, bisa pergi mandi. Nah, habis mandi, ada amenities yang bisa kita pilih untuk kita pakai, like body lotion dan sejenisnya.


Selain body treatment, Taman Sari Royal Spa juga menawarkan perawatan rambut. Gak cuma perawatan sih, jadi kita bisa potong rambut atau bahkan hair styling disini. Tempatnya lumayan comfy walaupun gak terlalu besar.


Ini adalah area foot treatment atau refleksi. Aku pengen banget nyobain hanya karena kursinya keliatannya enak banget. Haha. Next time lah, aku mau juga coba refleksi sambil manicure disini.

Overall, pengalaman spa kemarin cukup menyenangkan. Not the best one I've ever experienced, tapi aku cukup suka. Sesuai lah kira-kira uang yang aku bayarkan dengan treatment yang aku dapatkan. Pulang massage, aku lapar setengah mati dan ngantuk nya bukan main (padahal udah tidur 90 menit waktu dipijit). Besoknya bisa pergi kerja sambil cengar-cengir karena badan terasa ringan, that's more than enough for me. Hehe.

Kalau mau nyobain juga pengalaman spa di Taman Sari Royal Heritage Spa, below is the address and phone number you can reach for enquiries or treatment booking:

Taman Sari Royal Heritage Spa
Jl. KH Wahid Hasyim no 133
Jakarta Pusat
+62213143585

Until then,

Vee


Senin, 20 Januari 2014

City Sanctuary: The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta - The Residences

Another weekend story ~ ceritanya melarikan diri dari kesibukan dan berusaha mencari kesenangan. Hehe. Weekend kemarin dihabiskan bersama keluarga, dan alhamdulillah aku nya gak pake keluar duit banyak (thanks to Mumsky!!).

Jadi kantor ku beberapa waktu lalu mengadakan satu event di hotel Ritz Carlton dan aku pernah menghabiskan malam disana. Nah, waktu Papa tanya kita mau kemana weekend ini, aku langsung mengusulkan untuk nginep aja di Ritz Carlton, karena tempatnya lumayan okay untuk keluarga. Langsung aku book satu unit di The Residences nya Ritz Carlton tanpa mempertimbangkan kemungkinan banjir. Untung nya gak banjiiiiiiir daerah SCBD. Haha. Luck was on our side.

The Residences sendiri agak beda dengan tipe kamar lain karena ruangan yang kami tempati lebih menyerupai apartment, dibandingkan kamar hotel. Kami tinggal di lantai 20 (or 30, I don't quite remember as I'm really bad in numbers :-p) dan di ruangan kami ada 2 kamar tidur; 2 kamar mandi; 1 dapur; 1 dining table; 1 living room; dan dua balkon. Besar tapi ternyata gak cukup besar untuk keluarga kami yang super 'liar'!



Personalised greeting card. A very nice touch and it makes me feel welcomed. Haha. Padahal sih ini procedure standard tiap hotel berbintang, cuma masih impressed aja kadang kalau dapat treatment kayak gini ^^




Living room dimana ada satu balkon yang bisa dibuka disana. Lumayan untuk Papa bisa ngerokok sambil merenungi kehidupan di tengah malam.



Kitchen area dengan utensils yang cukup lengkap. Panci, wajan penggorengan, kulkas, dish washer, etc. Cuma tinggal bawa bahan-bahan makanan untuk dimasak. Area ini juga dilengkapi dengan mini bar dan salah satu isi nya adalah teh Dilmah favorit Mumsky. Padahal kami juga punya banyak dirumah, tapi si Mumsky masih rakus aja sisa teh ini dibawa pulang. Haha. Btw, di area dapur ini juga ada washing machine yang bisa digunakan untuk mencuci pakaian tanpa harus menggunakan jasa laundry hotel yang lumayan mahal. I personally love the kitchen area, sangat convenient.




Master bedroom. Not too bad, right? Ada balkon yang bisa dibuka juga dari master bedroom ini. Not bad, but too casual. Ada walking closet dan satu en-suite bathroom di master bed room ini. Duvet nya gak seenak the one in JW Mariott, tapi bantal Ritz Carlton is one of the best in the world!


The en-suite bathroom di master bed room. Design nya standard, terlalu standard untuk ukuran The Ritz Carlton menurut ku sih. Hehe. Shower nya not bad dan masih enjoyable.


Second bed room. Gak terlalu besar, satu bed; cupboard; dan media kecil. Menurut adikku, terlalu pengap. But I think it's still tolerable. Again, design dan layout ruangan ini masih terlalu sederhana untuk ukuran Ritz Carlton. Walaupun demikian, masih sangat nyaman untuk ditempati.


Second bathroom which is right outside kamar tidur kedua. Lebih kecil dan hampir mirip kamar mandi kami dirumah. Adanya dua kamar mandi di unit yang kami tempati sangat membantu kami, mengingat ada 6 orang dewasa dan 1 anak semi-dewasa yang menempati ruangan ini. Kebayang gak stress nya pagi hari kalau cuma ada 1 kamar mandi? Haha.


Beberapa amenities yang disediakan dikamar. Dibungkus semua, jadi walaupun isinya bisa dibilang casual banget (tissue, mineral water, etc), tapi packaging nya lumayan give some values ^^ Baru agak sedikit berasa Ritz Carlton nya disini.


 The view at night from balkon yang ada di kamar utama. Not bad at all! Hehehe. Me loves it and I stayed sitting at the balcony quite sometimes to enjoy the scenery as well as the sound that night. So metropolitan.



And this is the scenery I woke up to. Diambil dari balkon yang di living room. I really like it and I almost felt like I can wake up to this view every single day! Haha.

Overall, it was a good experience. Sayangnya aku gak sempat menikmati fasilitas hotel yang lain because I was too busy sleeping all day long. Haha. Cuma adik-adikku yang sempat pergi ke kolam renang, dan Mumsky pergi morning spa.

In my mind, mungkin karena ini type residence, jadi standard nya agak beda dengan The Ritz Carlton yang hotel. It was a little below of our expectations but still okay. We can still enjoy our time there and have fun. Lumayan juga untuk dijadikan pelarian dalam kota disaat lagi stress berat ^^

Untuk published rate per night, kalau gak salah sekitar USD 700 - 800. I'm not really sure as Mumsky paid for the whole thing. Haha. Tapi untuk keterangan lebih lanjut, boleh ke web nya disini.

Atau kalau mau langsung datang / telephone untuk reservasi or sekedar tanya-tanya, the detail is as follow:

The Ritz Carlton Pacific Place
Sudirman Central Business District (SCBD)
Jl. Jend Sudirman no 52-53
Jakarta 12190
Ph. +6221-25501888

And that's all for now…

Until then,

Vee


Rabu, 15 Januari 2014

Is it a promotion?

Beberapa hari lalu, Bapak Boss came to me. Lucu deh… ngomong bisik-bisik kayak maling yang ketakutan ke-gap. Aku kira dia mau pecat aku. Hahahaha. Tapi yang terjadi adalah, dia nanya satu pertanyaan: "Situ mau gak handle kantor yang Singapore sekalian? Tapi kerjaanmu disini tetep".

Response pertama ku adalah bengong. Aku bilang sama dia ya udah, aku bisa coba. Eh terus dia nyengir dan cuuusss pergi ke erpot karena dia mau pergi meeting di Singapore.

Masih ngambang-ngambang gak ngerti apa yang Bapak Boss omongin, aku telepon Mumsky. Aku bilang ama Mumsky kayaknya aku bakal sering ke S'pore karena disuruh handle kantor S'pore juga, eh terus si Mumsky yang heboh congratulating me and gak berenti-berenti bilang alhamdulillah. Maaaan ~ sumpah waktu itu aku bingung banget. Yang aku rasain waktu itu adalah: ini si Emak kenapa anaknya ditambahin kerjaan dia malah girang? Udah gak sayang lagi nih kayaknyaaaaa…

Eh, terus pas lagi bobo siang di kantor, Bapak Boss kirim text message. Isinya bilang thanks karena aku udah mau terima tantangan dia, dan aku officially part of Singapore team tapi masih jadi bagian dari Indonesia team juga. Dan dia mention juga kalau ada kenaikan gaji 30% per bulan depan karena aku join di team S'pore. Hahaha. Baru deh ngeh kalau bisa dibilang ini part of promotion. Yay!! Talk to me in money language then I understand that me doing another country team's work is a very good thing. Hahaha.

International exposure, new challenges, new experiences to be gained… and a lil more money to be saved for my Vera Wang wedding dress. No wonder Mumsky said Alhamdulillah. It's a good thing, really. Can't thank God (and Boss) enough for this ^^

Until then,

Vee

Senin, 13 Januari 2014

Blitz Megaplex 4DX3D Theater

So ~ last weekend… entah setan mana yang merasuki otak saya sehingga saya mengundang the bontot of the family untuk nginep di tempatku. Big mistake! Bukannya nyesel sih, cuma agak sedih aja tiap liat kartu ATM di dalam dompet sejak kedatangan adikku yang paling kecil itu ke tempatku.

Adikku yang umur 11 tahun itu adalah versi lelaki dari adik perempuanku yang dokter. Mulai dari face feature yang serupa (idung gede, muka lebar), dan hobby nya pun sama: gak bisa liat Kakak nya happy dan demennya malakin Kakak nya. Satu weekend kemarin, saya wanita karier terhormat dengan posisi cukup baik di kantor (apart of diomongin mulu sama subordinates yang sirik), terpaksa menjadi babu dan kacung seorang anak umur 11 taun yang paling susah disuruh pake baju kalau tidur *sighs* I was happy siiiih, yah tapi itu… again… saya sedih liat ATM di dompet sekarang.

Agak sedikit susah entertain adikku itu, berhubung seleranya yang agak aneh. Kadang ada satu hal yang kita bilang bagus, tapi dia bilang itu flop banget. Ada satu hal yang kita bilang ridiculously jelek, tapi dia bilang that was extremely great. Bingung lah bagaimana to keep that lil man happy karena kalau dia udah sulking ~ mending disuruh bungee jumping dari gedung BNI 46 deh.

Sempat kehabisan ide mau ajak dia main kemana, sampai aku dengar ada theater 4DX3D baru di Indonesia dan adanya di Blitz Megaplex Grand Indonesia. The theater is a brand new experience dalam menonton film karena instead of cuma nonton, kita juga bisa rasakan guncangan; hempasan angin; cipratan air; bahkan mencium aroma nya pada saat kita menonton film itu. Jadi kita serasa kayak ada didalam film itu sendiri. Ada versi 3D, ada juga versi 2D nya. Kebetulan kemarin hari Sabtu film yang ditayangkan adalah The Hobbits: The Desolation of Smaug dan versi yang tersedia adalah versi 3D.

Theater macam ini sebetulnya sudah ada di Korea, even waktu sebelum aku balik ke Indonesia. Cuma disana aku gak pernah cobain 4XD ini, jadi it was my first experience juga nyobain 4XD.




Demi alasan privacy, anak ini tidak bersedia wajahnya ditampilkan. Katanya dia belum siap mental jadi orang ngetop.



Harga tiket nya pas weekend adalah IDR 150.000 / person untuk yang 3D dan IDR 140.000 / person untuk yang 2D (kalau gak salah info). Hampir sama kayak tiket per bed nya Velvet Class di Blitz Megaplex.

Adikku tadi nya skeptical, karena dia gak ngerti film The Hobbit. Tapi aku assure dia dengan bilang kalau dia akan dapatkan sensasi yang sama dengan nonton wahana Shrek di Universal Studio. Only kan waktu itu di wahana Shrek dia cuma nonton selama 10 menit-an. Nah, sekarang nonton The Hobbit 3 jam lebih dia bisa rasakan sensasi seperti itu. Langsung deh si anak kecil itu semangat lagi. 


Pilih duduk di Row D karena memang gak terlalu banyak row di dalam theater ini. Lupa sih to be exact berapa row yang ada didalam.




Theater nya diberi tanda khusus, dijamin gak akan nyasar waktu cari studio 4DX ini. Lagian cuma ada satu sih theater 4DX ini di Blitz Megaplex Grand Indonesia ini. Hehe.


Inside the theatre. The chair was quite comfy dan empuk. I thought it'd be like in Universal Studio, kursi nya udah kayak tempe goreng basi 10 hari aka keras banget.


Sebelum duduk, anak kecil ini sempet heboh liat-liatin kursi nya sampai ke kolong. Dia belum percaya kalau kursi nya bisa goyang-goyang. Hahaha.


The view from our seat. Walaupun di row D, not bad kan? Hehe. Yang nonton cuma aku, adikku, dan sepasang bule Prancis (yang di SKSD-in sama adikku). Sedikit? Ya iyalah… orang kita nontonnya first show yang jam 10 pagi. Orang waras mana yang udah bangun dan nongkrong di mall pada hari Sabtu jam segitu?????


Sebelum pertunjukkan dimulai, ada semacam MC dadakan dari Blitz Megaplex yang menerangkan tentang tekhnologi 4DX ini. Tenaaaaang ~ dia gak jelasin tentang bagaimana cara merakit kursi yang kita dudukin sehingga kursi itu bisa goyang-goyang. Dia cuma bilang kalau nanti di film kita akan ngerasain semua sensasi yang bisa dirasakan oleh hampir semua indera perasa kita. Adikku protes waktu si mas MC bilang: Tolong yang bawa anak kecil dijagain ya. Adikku dengan lantang dan keras bilang: I'm not a little boy anymore!. Yeah, right…. hahaha.


Jeng jeng… ini dia penampakan kami berdua setelah si mas MC dadakan bilang: Enjoy the movie! Udah siap dengan kacamata 3D yang lumayan kece. Hehe.

The experience selama the movie… oke banget. Gak nyesel. Bahkan si kritikus paling rese aka adikku gak mengeluh. Efek 3D nya luar biasa oke. Berapa kali selama film adikku mengulurkan tangannya karena dia mau tangkap kupu-kupu katanya. Dan beberapa kali dia lepas kaca mata karena dia takut sama lebah yang dia sangka mau menyengat dia. Hahaha. 

Sound nya juga not bad. Paling suka memang sama efek angin; thunder; dan scent nya. Waktu Bilbo lagi memanjat pohon, kecium aja dong aroma daun khas spring gitu. Keren banget pokoknya.

At the end, walaupun adikku gak ngerti sama film nya, he's well entertained by the 4DX3D sensation. Udah bilang kalau ada film baru lagi, dia harus pergi nonton. Baiklaaaah, dek. Your wish is my command.

Btw, kalau mau info lebih lanjut tenang 4DX3D ini, check langsung website nya Blitz Megaplex di http://www.blitzmegaplex.com

We were happy siblings sampai film nya selesai. Adik senang, Kakak berpikir: Alhamdulillah, murah kali ini menghibur dia.  Masalah dimulai waktu pas mau makan, mampir ke Apple Store dan anak kecil itu ngambek gak mau jalan kalau gak dibeliin iPad mini. Terpaksa deh… beli juga iPad mini setelah dia bilang kaki nya kayak dipaku di Apple Store itu *nangis darah*

Ummm…. kira-kira, Blitz Megaplex ada rencana gak sih buka auditoriums yang gak gabung sama shopping mall? At least, shopping mall yang barang-barangnya dibawah 1 juta deh harganya. That'd be very much appreciated. Hehe.


Bonus photo si anak kecil yang heboh karaoke-an lagu "Let It Go" dari Frozen. Untung masih pagi, jadi gak malu-malu banget bawa anak kecil yang suara nya sember tapi super pede ambil nada falset pas nyanyi. Hahaha.

Until then,
Vee

Sabtu, 11 Januari 2014

It's 2014!



Today is the 11th day of 2014, so I hope it's not too late for a Happy New Year greetings ^^ Happy new year, dearest friends and closest. May your days in 2014 are more wonderful than the one you had back in 2013.

Udah 11 hari tapi masih aja suka lupa nulis 2013 instead of 2014 setiap kali tanda tangan. Dan parahnya…. udah 11 hari dan aku sudah melupakan resolusi 2014 ku. Hahaha. I don't know if 2014 is gonna be good or not, rencananya mau pakai tekhnik pasrah aja taun ini :-D How about you guys?

Tapi one thing for sure, at least 2014 ini aku akan lebih memperhatikan blog ini. Percuma bikin blog therapy tapi gak ada isinya, gak sembuh-sembuh gila ku nanti. Hahaha.

So, expect some other writing from me in the future ~

Until then,

Vee
© It's a Sane Corner!! 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis